
Dilansir oleh team Okeplay777.
Sat Reskrim Polresta Sidoarjo, mengamankan sejumlah pelaku aksi gangster yang meresahkan kawasan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sebelumnya para pemuda gangster turun ke jalan mengacungkan samurai hingga pedang panjang. Peristiwa yang terjadi pada Senin (13/3) dini hari WIB itu di perempatan Wonoayu, Sidoarjo itu pun viral di media sosial dan aplikasi perpesanan.
Kapolsek Wonoayu AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan sudah ada beberapa orang dari kelompok gangster itu yang diamankan Sat Reskrim Polresta Sidoarjo.
“Saat ini informasi yang saya dapatkan sudah diamankan oleh Sat Reskrim Polres Sidoarjo,” kata Hafid, Selasa (14/3).
Hafid menyebut, pihaknya ikut dalam proses penyelidikan dan memburu pelaku. Namun, Hafid mengatakan, keterangan lebih lengkap dia mengatakan akan dijelaskan pihak Polres Sidoarjo.
“Sampean (Anda) klarifikasi saja ke Reskrim, karena saat ini yang menangkap Reskrim. Kita cuma back up dalam penyelidikan,” imbuhnya.
Sejauh ini, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo belum memberikan pernyataan resmi. Alhasil, kabar penangkapan gangster Wonoayu itu masih simpang siur.
Sebelumnya, viral aksi gangster turun ke jalan dengan mengacungkan senjata tajam. Sajam tersebut berbentuk celurit panjang seperti samurai, ada pula yang mirip pedang. Dalam video yang viral tampak di tengah kegelapan malam di simpang Wonoayu ada sejumlah anak muda–beberapa di antaranya menaiki sepeda motor–mengacungkan senjata tajam dari mulai parang hingga pedang panjang.
Tak hanya itu, aksi ini bertambah gaduh saat mereka menyalakan petasan. Sejumlah masyarakat disebut resah dengan aksi para pemuda ini.
“Ayo mulih mulih mulih (ayo pulang pulang pulang),” kata seseorang dalam video yang viral.
Pertama adalah pemuda 20 tahun berinisial D yang tinggal di Desa Jeruk Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Dia membawa sebilah celurit besar dengan gagang putih seperti terekam dalam video yang beredar luas di media sosial.
“Iya, itu saya. Celurit yang gagangnya putih itu punya saya dan saat itu memang saya bawa,” kata pemuda ini di sela menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Selasa (14/3/2023).
Diakuinya, dia dan rekan-rekannya berjumlah sekira 15 orang adalah anggota geng Warkang (warung belakang). Senin (13/3/2023) dinihari sekira ukul 03.00 WIB itu mereka berkonvoi sambil membawa senjata tajam di sekitaran perempatan Wonoayu, Sidoarjo.
“Akan tawuran dengan kelompok geng lain. Namanya Warjok (warung pojok). Mereka yang menantang,” katanya.
Dia mengaku aksi seperti ini sudah empat kali dilakukan bersama kelompoknya itu. Lokasinya di Surabaya dan Sidoarjo, terakhir di perempatan Wonoayu tersebut.
Pemuda ini mengaku sudah bergabung dengan geng tersebut beberapa bulan belakangan. Berawal dari ikutan nongkrong dan ngopi-ngopi bersama, kemudian bergabung dalam kelompok gengster yang belakangan banyak meresahkan masyarakat itu.
Hal serupa disampaikan oleh FS, juga pelaku yang diringkus polisi dalam peristiwa serupa.
Pemuda 18 tahun asal Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo ini mengaku sudah tiga bulan bergabung di geng Warkang. Juga berawal dari ikutan nongkrong bareng beberapa anggota gengster tersebut.
Namun dia berdalih baru dua kali ikut aksi tawuran. Termasuk yang terakhir di perempatan Wonoayu dan membuatnya harus berurusan dengan polisi.
Celurit saya yang gagangnya berwarna hitam. Itu saya bikin sendiri. Dan selama ini juga belum pernah membacok orang. Pas ikut tawuran hanya maju mundur saja, tidak sampai bacok-bacokan,” aku pemuda yang sehari-hari bekerja di bengkel bubut tersebut.